Loka Karya Mini Lintas Sektoral  Wilayah Kerja Puskesmas  Plumbon Gambang  dan  Puskesmas  Blimbing  Kecamatan Gudo dalam hari yang sama Kamis tanggal  30  Oktober 2025  dengan waktu bergantian  menyampaikan informasi  seputas kesehatan  diantaranya  Program kerja, kasus Penyakit serta  Stunting dan Demam Berdarah. Di wilayah masing masing Puskesmas.

Dalam Lokakarya Lintas Sektoral ini dihadiri oleh  Camat Gudo (Arief Hidajat,SH.,M.SI)  Kepala Puskesmas Plumbon Gambang (dr. Diani Arishandi) dan Kepala Puskesmas Blimbing (dr. Agustinus Sumarno), Kepala Desa sekecamatan,Kepala KUA, Pengawas Pendidikan, PPAI,PLKB,  Kepala Sekolah SMK Negeri Gudo, Kepala SMPN 1 Gudo, Kepala SMPN 2 Gudo, Ketua Lembaga Agama, dan Kader Kader Kesehatan se Kecamatan Gudo.

Camat Gudo (Arief Hidajat,SH.,M.SI menyapaikan hal terkaiT dengan Stunting bahwa di Kecamatan Gudo dinyatakan ada 1 Desa yang LoCus Stunting, tapi menurut  Dinas Kesahatan tidak ada tapi tetapi menurut Bapeda ada  Satu Locus Stunting,  hal itu terjadi karena ada perbedaan indikator penilaian, maka dimohon kesamaan indikator penilaian. Selanjutnya Camat Gudo juga memohon untuk penanganan Stunting agar di kerjasamakan dengan Pemerintah Desa termasuk terkaid dengan penganggaran terutama bisa menggunakan Dana Desa.

Program program Puskesmas dijalankan  dan dikerjasamakan dengan lembaga lembaga lain antara lain  Lembaga Pendidikan dan Pemerintah Desa, termasuk menyangkut pendanaan  kegiatan mana yang bisa menggunakan Anggaran dari Dana Desa.

Dukungan dari Kepala Desa  yang diminta antara lain

1.       Kader  Posyandu  agar kader yang sudah Tua agar di regenerasi  jumlah kader  setiap Posyandu minimal 5 (lima ) orang.

2.       Pendanaan  posyandu diantaranya  PMT Balita dan Lansia, dan Honor  Kader bisa dibantu dari Dana Desa

3.       Rutinitas Kegiatan Posyandu dan Sarana Prasarana Posyndu terutama  yang menjadi permasalahan Kursi tempat duduk  pengunjung Posyandu yang sampai saat ini belum teranggarkan dan terbantu dari Puskesmas, maka sementara di mohon bisa pengadaan mandiri  dari Desa.

Untuk penanggulangan Stunting ada program PMT(Pemberian Makanan Tambahan, PMK (Pemberian  Makanan Khusus) untuk mengejar ketinggalan pertumbuhan.

Yang penting dalam menghadapi  datangnya musim Hujan yaitu pencegahan  terjadinya  kasus Demam Berdarah,  maka dilakukan  3 M Plus  ( Menguras, Menutup dan Mendaur ulang sampah barang bekas) melindungi diri dari gigitan nyamuk dengan pakaian pelindung, obat anti nyamuk, menggunakan kelambu, memasang kawat kasa, dengan metode lain  lain menjaga kebersihan lingkungan,  memelihara ikan pemakan nyamuk, menanam tanaman pengusir nyamuk, menaburkan bubuk abate, menjaga daya tahan tubuh, dan Vaksinasi dengue dengan rekomendasi Dokter.

 Selanjutnya ditambahkan oleh Nara sumber dari Puskesmas Blimbing terkait dengan kasus penyandang  sakit  TBC (Tuberkolusis) di informasikan bahwa Indonesia adalah urutan Nomer 2 (dua) Negara didunia yang paling banyak penyandang Penyakit TBC. TBC merupakan Penyakit menular yang disebabkan oleh kuman Mycrobacterium Tuberculosis, yang penyebarannya melaui udara, saat pasien batuk mengeluarkan percikan dahak kemudian terhirup oleh orang lain. Gejalanya  TBC :

-          Batuk berdahan lebih dari 2 minggu

-          Batuk berdarah

-          Sesak nafas

-          Deman yang sedang hilang timbul lagi

-          Nafsu makan berkurang

Pencegahannya :

-          Etika batuk dengan menggunakan masker

-          Ventilasi udara dan lingkungan bersih

-          Menjaga daya tahan tubuh.

TBC berbagai anggota tubuh  seperti selaput Otak, Usus, Ginjal, dan tulung, namun 85 % menyerang paru paru. TBC salah satu dari 10 penyebab kematian, di Indonesia rata rata perhari meninggal karena TBS ada  274 kasus, maka dimohon bila batuk berdahak tidak segera reda berhenti segera periksa.                Salam Sehat (Sun Wong Gd)